Tuesday, January 22, 2019

Soal dan jawaban tentang kerajaan islam di sulawesi dan maluku

Pertanyaan:

1. Sebutkan nama-namaRaja Goa pertama sampai raja ke-16..?
2. Tuliskan nama asli raja Goa ke-16 Sultan Hasanuddin.??
3. Apa yang melatar belakangi terjadinya perselisihan antara kerajaan Goa dan Bone.??
4. Sejak kapan islam masuk di kerajaan Goa.?
5. Siapaka nama pembawa islam pertama di Sulawesi.?
6. Tuliskan  isi dari perjanjian Bonggaya antara Belanda dengan Sultan Hasanuddin.?
7. Apa yang dimaksud dengan VOC dan apa arti dari politik Devide et impera bagi Belanda.?
8. Tuliskan peperangan yang telah dilakukan oleh Sultan Hasanuddin ketika menentang pemerintahan  Hindia Belanda.?
9. Kenapa Sultan Hasanuddin Mendapat julukan dari Belanda Ayam Jantan dari timur..?
10. Jelaskan latar belakangi kerajaan goa menjadi kerajaan besar di sulawesi.?
11. Jelaskan bukti masuknya islam di kerajaan Goa Sulawesia.?
12. Jelaskan bukti masuknya islam di maluku.?
13. Siapakan pembawa agama islam pertama di maluku.?
14. Tuliskan  sejarah singkat perjuangan Sultan Hairun, Sultan Baabullah dan sulatan Nuku.?
15. Apa yang melatar belakangi terbentuknya persekutuan Ulil Lima.?
16. Jelaskan latar belakang konflik antara kerajaan Ternate dan Tidore.?
17. Jelaskan latar belakang Belanda mendirikan kongsi dagang yang diberi nama Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC)?
18. Jelaskan faktor yang menjadi penyebab kemunduran VOC.?
19. Deskripsikan alasan utama kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia.?

Jawaban:

1. Nama raja-raja Gowa pertama sampai ke-16
a. Tumanurungang (+ 1300 M)
b. Tumassallangga  baraya
c. Puang loe lembang
d. I tuniatabani
e. Karampang ri Gowa
f. Tunang tangka lopi(+1400 M)
g. Batara Gowa Tuminanga ri palarakkenna
h. Pakare tau Tunijallo ri passukki
i. Daeng matanre kareng tuma’pa’risi kallonna ( awal abad ke 16)
j. I Manriwagau Daeng Bonto Karaeng Lakiyung Tunipallangga Ulaweng
k. I Tajibarani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatte
l. I Manggorai Daeng Mameta Karaeng Bontolangkasa Tunijallo (1565-1590).
m. I Tepukaraeng Daeng Parabbung Tuni Pasulu (1593).
n. I Mangari Daeng Manrabbia Sultan Alauddin Tuminanga ri Gaukanna
o. I Mannuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiyung Sultan Malikussaid Tuminanga ri Papang Batuna
p. I Mallombassi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape Sultan Hasanuddin Tuminanga ri Balla'pangkana

2. Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape Mohammad Bakir Tumenanga Riballa Pangkana.

3. Yaitu karena kerajaan Bone, Soppeng dan Wajo terikat perjanjian Tallumpacco dan 3 kerajaan itu melakukan perlawanan terhadap Gowa Tallo. Lebih-lebih setelah kerajaan Gowa Tallo menjadi kerajaan Islam pada tahun 1605. Kemudian kerajaan Gowa Tallo ingin membuat ke-3 kerajaan tersebut menjadi kerajaan yang bercorak Islam hingga akhirnya kerajaan Bone takluk pada tahun 1611 dan Rajanya bergelar Sultan Adam dan masuk Islam

4. Pada awal abad ke-16 sejak sultan Alauddin memerintah kerajaan Gowa-Tallo

5. Datuk ri Tiro bernama asli Nurdin Ariyani atau Abdul Jawad dengan gelar Khatib bungsu bersama 2 saudaranya yaitu Datuk Fatimah yang bernama asli Datul Sulaiman dan bergelar Khatib Sulung serta Datuk ri Bandang yang bernama asli Abdul Makmur dengan gelar Khatib tunggal

6. Perjanjian Bongaya pada tahun 1667 M yang isinya antara lain :
a. VOC (Varenignie Ost Inische Compagnie), yaitu kompeni dagang Belanda memperoleh hak monopoli dagang Makassar 
b. Belanda dapat mendiikan benteng di pusat Kerajaan Makassar yang dibMakassar
beri nama Benteng Rotterdam
c. Makassar harus melepasdaerah kekuasannya seperti Bone dan pulau-pulau diluar wilayah Makassar
d. Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone

7. VOC (Varenignie Ost Inische Compagnie) adalah persekutuan dagang Belanda yang memiliki monopoli utnuk aktivitas perdagangan di Asia. Arti politik Devide et empire bagi Belanda yaitu agar Belanda dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan

8. Tahun 1666, Laksamana Cornelis Speelman memimpin satu armada kapal perang untuk menundukan kerajaan-kerajaan kecil di  Sulawesi. Namun menundukan Gowa ternyata sangat sulit. Bahkan kerajaan Islam ini berusaha mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil di Indonesia bagian timur untuk melawannya. Pertempuranpun tak bisa dihindarkan. VOC sempat kewalahan dan meminta bantuan armada perang dari Batavia. Kekuatan pun menjadi tidak imbang. Akhirnya Gowa terdesak dan melemah hingga pada 18 November 1667, Gowa bersedia mengadakan Perdamaian Bungaya di Bungaya.

9. karena merasakan bahwa perang dan perlawanan Sultan Hasanaudin adalah perlawanan yang paling dahsyat yang dirasakan Belanda dibandingkan perang-perang yang lain, dan Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Oosten oleh Belanda yang artinya Ayam Jantan/Jago dari Benua Timur

10. Di Sulawesi Selatan kerajaan Soppeng, Wajo dan Bone bergabung menjadi satu dengan nama Tellum Pocco sedangkan kerajaan Gowa dan Tallo bergabung menjadi satu dengan nama kerajaan Makassar. Karena Makassar terletak di Pantai barat semenanjung Sul-sel dan dekat dengan jalur pelayaran perdagangan nusantara maka hal itu yang menjadikan Makassar sebagai pusat persinggahan para pedagang dan kerajaan Makassar berkembang menjadi kerajaan besar. Pada tahun 1605 kerajaan Gowa Tallo resmi menjadi kerajaan Islam maka Gowa Tallo meluaskan pengaruh politiknya agar kerajaan-kerajaan lainnya juga memeluk islam dan tunduk kepada kerajaan Gowa Tallo 

11. Masjid Katangga peninggalan Kerajaan Gowa,

12. – Naskah-naskah kuno dalam bentuk hikayat dari hikayat hitu, hikayat bacaan, dan hikayat setempat lainnya
- Kerajaan besar bercorak islam yaitu Tidore dan Ternate

13. Yang membawa islam kemaluku adalah  para pedagang pedagang dan salah satu tokoh pedagang yang menyebarkan islam di tidore adalah syekh mansyur

14. sejarah singkat perjuangan Sultan Hairun, Sultan Baabullah dan sulatan Nuku
a. Sultan Hairun
Pada permulaan pemerintahannya, hubungan dengan orang-orang Portugis agak baik. Tetapi kemudian timbul pertentangan-pertentangan karena ulah Portugis yang memulai dengan politik menopoli perdagangan rempah-rempah yang ditentang kerajaan Ternate. Sejak tahun 1515 hubungan baik dengan Portugis terganggu. Gubernur Duarto d’Eca menuntut penyerahan hasil cengkih dari Pulau Makian. Hairun menolak. Tindakan penghinaan terjadi lagi. Sultan Hairun dan ibunya ditangkap dan dipenjarakan. Rakyat Ternate angkat senjata dan perdamaian tidak akan terjadi lagi. 
Peperangan yang timbul di antara tahun 1563 – 1570 menghancurkan usaha-usaha perdagangan Portugis. Sultan Hairun mengirim putranya Babullah dengan suatu armada yang kuat menyerang orang-orang Portugis di Ambon. Mereka dibantu oleh rakyat Hitu dan orang-orang Jawa. Sebaliknya armada Portugis yang dipimpin Antonio Peaz menyerang armada Ternate dan sekutunya. Peperangan di Ambon dan sekitarnya berlangsung seru bahkan beralih menjadi perang agama antara penduduk beragama Islam melawan penduduk beragama Kristen, jalan ke perdamaian dicari. 
Pada tanggal 27 Pebruari 1570 diadakan perdamaian antara Ternate dan Portugis. Dengan hikmat Sultan Hairun bersumpah atas Quran dan Gubernur Lopez de Mesquita atas Kitab Misa, bahwa mereka akan memelihara perdamaian yang kekal. Tetapi keesokan harinya Mesquita berkhianat. Ketika Hairun datang mengunjunginya di benteng, Mesquita menyuruh saudaranya Antoni Pimentel membunuhnya. Sejak tanggal 28 Pebruari 1570 sampai tahun 1575 terjadi perang antara kerajaan Ternate dan Portugis.

b. Sultan Baabullah
Pasca pembunuhan Sultan Khairun, Sultan Baabullah menuntut penyerahan Lopez de Mesquita untuk diadili. Benteng – benteng Portugis di Ternate yakni Tolucco, Santo Lucia dan Santo Pedro jatuh dalam waktu singkat hanya menyisakan Benteng Sao Paulo kediaman De Mesquita. Atas perintah Baabullah pasukan Ternate mengepung benteng Sao Paulo dan memutuskan hubungannya dengan dunia luar, suplai makanan dibatasi hanya sekedar agar penghuni benteng bisa bertahan. Sultan Baabullah bisa saja menguasai benteng itu dengan kekerasan namun ia tak tega karena cukup banyak rakyat Ternate yang telah menikah dengan orang Portugis dan mereka tinggal dalam benteng bersama keluarganya. Karena tertekan Portugis terpaksa memecat Lopez de Mesquita dan menggantinya dengan Alvaro de Ataide namun langkah ini tidak berhasil meluluhkan Baabullah.
c. Sultan Nuku
VOC yang berpusat di Batavia dengan gubernur-gubernurnya yang ada di Kota Ambon, Kepulauan Banda dan Pulau Ternate berhadapan dengan perlawanan dari Pangeran Nuku. VOC menghadapi konfrontasi Nuku dan Kerajaan Tidore dalam usahanya menguasai Maluku. Nuku sulit ditaklukan, beliau bertempur melawan Belanda di darat maupun di laut.

15. Pada abad ke 12 M, Permintaan akan cengkeh dan Pala dari negara Eropa meningkat pesat. Hal ini menyebabkan dibukannya perkebunan di daerah Pulau Buru, Seram dan Ambon. Dengan adanya kepentingan atas penguasa perdagangan terjadilah persekutuan daerah antara kerajaan. Persekutuan-persekutuan tersebut adalah Uli Lima

16. Persaingan di antara kerajaan Ternate dan Tidore adalah dalam perdagangan.  Wilayah Maluku bagian timur dan pantai-pantai Irian (Papua), dikuasai oleh Kesultanan Tidore, sedangkan sebagian besar wilayah Maluku, Gorontalo, dan Banggai di Sulawesi, dan sampai ke Flores dan Mindanao, dikuasai oleh Kesultanan Ternate. Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Baabullah, sedangkan Kerajaan Tidore mencapai puncak  kejayaannya pada masa Sultan Nuku. Persaingan di antara kerajaan Ternate dan Tidore adalah dalam perdagangan. Dari persaingan ini menimbulkan dua persekutuan dagang, masing-masing 
menjadi pemimpin dalam persekutuan tersebut.
  Ternate dan Tidore hidup berdampingan secara damai. Namun, kedamaian itu tidak berlangsung selamanya. Setelah Portugis dan Spanyol datang ke Maluku, kedua kerajaan berhasil diadu domba. Akibatnya, antara kedua kerajaan tersebut terjadi persaingan. Portugis yang masuk Maluku pada tahun 1512 menjadikan Ternate sebagai sekutunya dengan membangun benteng Sao Paulo. Spanyol yang masuk Maluku pada tahun 1521 menjadikan Tidore sebagai sekutunya. 
  Dengan berkuasanya kedua bangsa Eropa itu di Tidore dan Ternate, terjadi pertikaian terus-menerus. Hal itu terjadi karena kedua bangsa itu sama-sama ingin memonopoli hasil bumi dari kedua kerajaan tersebut. Di lain pihak, ternyata bangsa Eropa itu bukan hanya berdagang tetapi juga berusaha menyebarkan ajaran agama mereka. Penyebaran agama ini mendapat tantangan dari Raja Ternate, Sultan Khairun (1550-1570). Ketika diajak berunding oleh Belanda di benteng Sao Paulo, Sultan Khairun dibunuh oleh Portugis.

17. Belanda pada tahun 1599 meneruskan pelayarannya hingga ke Maluku. Penduduk Maluku menerima dengan baik kedatangan Belanda, selain karena menunjukkan sikap yang baik, juga dianggap sebagai musuh dari orang-orang Portugis yang tidak disukai oleh penduduk Maluku. Pada tahun 1600 armada Belanda kembali ke negerinya dengan membawa rempah-rempah yang banyak. Keberhasilan inilah yang menjadikan kongsi-kongsi dagang di Belanda berbondong-bondong datang ke Indonesia. Akibatnya adalah Indonesia dipenuhi oleh para pedagang dari Belanda. Di antara kongsi dagang Belanda sendiri terjadi persaingan, selain itu persaingan juga terjadi dengan Inggris, Spanyol dan Portugis. Akibatnya mereka tidak mendapatkan keuntungan bahkan merugi. Atas dasar inilah, diprakarsai oleh pembesar Belanda Olden Barneveldt, pada bulan Maret 1602 semua kongsi dagang Belanda di Hindia Timur dipersatukan dalam sebuah kongsi besar dengan nama Verenigde Oost-Indishce Compagnie (VOC) yang disahkan oleh Staten-General.

18. Pada pertengahan abad ke-18 VOC mengalami kemunduran karena beberapa sebab sehingga dibubarkan. Alasannya adalah sebagai berikut:
Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi
Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Hasanuddin dari Gowa
Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang banyak
Pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah pemasukan VOC kekurangan
Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis
Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.

19. Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya untuk membeli rempah-rempah dari para petani Indonesia. Namun, dengan semakin meningkatnya kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah, mereka kemudian mengklaim daerah-daerah yang mereka kunjungi sebagai daerah kekuasaannya. Di tempat-tempat ini, bangsa Eropa memonopoli perdagangan rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam sebanyak mungkin. Dengan memonopoli perdagangan rempah-rempah, bangsa Eropa menjadi satu-satunya pembeli bahan-bahan ini. Akibatnya, harga bahan-bahan ini pun sangat ditentukan oleh mereka. Untuk memperoleh hak monopoli perdagangan ini, bangsa Eropa tidak jarang melakukan pemaksaan. Penguasaan sering dilakukan terhadap para penguasa setempat melalui suatu perjanjian yang umumnya menguntungkan bangsa Eropa. Selain itu, mereka selalu turut campur dalam urusan politik suatu daerah. Bangsa Eropa tidak jarang mengadu domba berbagai kelompok masyarakat dan kemudian mendukung salah satunya. Dengan cara seperti ini, mereka dengan mudah dapat mempengaruhi penguasa untuk memberikan hak-hak istimewa dalam berdagang.

No comments:

Post a Comment

kisi kisi ulangan terbukti ampuh sejarah indonesia kelas XI SMA

KISI KISI SEJARAH INDONESIA BESERTA JAWABANNYA  1.   PROSES MASUK BANGSA EROPA a.    Portugis Bangsa portugis pertama kali ber...