Fakta-Fakta Kemaritiman
1. Aktivitas Kemaritiman Memicu Pertumbuhan Ekonomi Semakin Tinggi
Kemaritiman dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan laut atau segala aktivitas yang berlangsung di laut. Kemaritiman yang aktif dapat meningkatkan sektor perekonomian suatu daerah. Hal ini terjadi karena banyak aktivitas kemaritiman yang sangat berpengaruh terhadap sektor perekonomian.
Guru Besar Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Rokhmin Dahuri mengatakan, ada beberapa alasan utama yang mendasari Indonesia harus menjadi negara maritim yang maju. Menurutnya, jika sumber-sumber daya tersebut dimaksimalkan maka akan mengalirkan dana sebesar US$1,2 triliun per tahunnya, dan dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi 40 juta orang.
2. Indonesia Sebagai Negara Maritime Terbesar Di Dunia
Idonesia adalah negara dengan jumlah pulau yang banyak yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia hal ini dapat menjadi indikator bahwa indonesia memiliki luas lautan yang sangat luas, sehingga dapat dikatakan bahwa Indonesia adalah negara maritim terbesar di Dunia.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau, memiliki 95.181 km garis pantai yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang nomor dua di dunia setelah Kanada, serta 75% wilayah Indonesia berupa laut seeluas 5,8 juta km2 (termasuk Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia /ZEEI). Jika indonesia mampu mengolah dan memanfaatkan sumber daya lautnya secara maksimal indonesia akan dapat menjadi poros maritim dunia.
3. Perbedaan Komoditas Memicu Aktivitas Mairtim
Setiap wilayah memiliki jenis komoditasnya tersendiri, jadi setiap wilayah yang berbeda akan memiliki komoditas yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. akan tetapi dalam melangsungkan kehidupannya manusia tidak hanya membutuhkan satu jenis komoditas saja, tapi membutuhkan berbagai jenis komoditas yang mungkin tidak dapat dihasilkan atau diproduksi oleh daerah asalnya. Karena adanya perbedaan komoditas inilah yang akan memicu terjadinya aktivitas maritim untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia terhadap berbagai macam komoditas yang dapat ditemui dalam aktivitas maritim.
Misalnya indonesia memiliki beberapa produk yang dapat dihasilkan seperti, perhiasan atau permata, pakaian jadi, hasil olahan karet, bahan bakar mineral, da masih banyak lagi. akan tetapi Indonesia juga membutuhkan komoditas lain yang berasal dari negara lain karena tidak terdapat atau kurang diproduksi di Indonesia. Misalnya Indonesia biasa mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand, Jagung yang berasal dari India, Gula tebu yang biasa diimpor dari Brazil, dan garam yang biasa diimpor dari Selandia Baru. Karena adanya perbedaan komoditas ini, maka jalur kemaritiman sangat dibutuhkan dalam menyalurkan semua komoditas-komoditas baik yang diimpor maupun yang diekspor
4. Memicu Terjadinya Ekspansi Wilayah
Bumi tersusun dari 71 % lautan dan 29 % terdiri atas daratan. Hal ini menunjukkan bahwa di bumi ini laut merupakan daerah yang sangat luas yang menghubungkan antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. karena adannya laut sebagai penghubung antara dua wilayah yang berbeda, maka resiko terjadinya ekspansi wilayah oleh daerah satu terhadap daerah lainnya akan meningkat. Hal ini terjadi karena melalui jalur laut, maka negara-negara besar mampu lebih mudah mencapai beberapa negara lainnya untuk dijadikan sebagai bagian dari wilayahnya
5. Wadah Masyarakat untuk Bekerja
Pelaut Indonesia telah dikenal oleh bangsa-bangsa asing di dunia akan ketangguhannyadalam mengarungi lautan dan samudra. Lihat saja pelaut-pelaut Makassar yang mengarungi lautan dengan kapal Phinisi hingga kebeberapa Negara di dunia, sertatak kalah tangguh pelaut-pelaut suku Bajo yang menjelajah lautan tanpa alat bantu navigasi modern. Saat ini jasa pelaut-pelaut Indonesia banyak di pakaioleh perusahaan Asing yang bergerak dalam bidang transportasi laut. Tidak sedikit dari mereka yang memegang jabatan sebagai kapten kapal.
6. Destinasi Pariwisata yang Menjanjikan
Salah satu potensi kemaritiman Indonesia yang seharusnya menjadi fokus pemerintah dalam pengembangannya adalah potensi destinasi pariwisata. Indonesia memiliki kekayaan laut yang dapat menjadi destinasi pariwisata yang menjanjikan
Dengan diadakannya event pariwisata seperti Sail Wakatobi, Sail Tomini, Sail Komodo, dan beberapa event pariwisata lainnya terbukti mengundang banyak turis mancanegara dan turis lokal untuk berpartisipasi dalam event tersebut. Pelabuhan-pelabuhan Nusantara sering disinggahi kapal-kapal pesiar asing yang tengah melakukan perjalanan keliling dunia. Banyaknya pulau-pulau indah tak berpenghuni ditengah lautan menjadi potensi dan tantangan tersendiri bagi Industri Pariwisata Indonesia. Sehingga jika potensi wisata laut di Indonesia dapat ditingkatkan maka dapat sangat berpengaruh terhadap Industri Pariwisata Indonesia.
7. Jalur Transportasi Hasil Industri Dunia
Salah satu fakta kemaritiman lainnya yaitu melalui kemaritiman maka jalur transportasi akan semakin mudah untuk diakses. Salah satu contohnya adalah jalur tranportasi yang mengangkut atau menyalurkan hasil industri dari berbagai belahan dunia.
Dilihat dari aspek geostrategis dan seiring dengan pergeseran pusat ekonomi dunia dari poros Atlantik ke Asia-Pasifik. Dimana kawasan Asia-Pasifik saat ini merupakan kawasan industri dan sangat dekat dengan sumber daya alam untuk bahan baku industri, sehingga hampir 70 persen total perdagangan dunia berlangsung diantara negara-negara Asia-Pasifik dan lebih dari 75 persen barang hasil industri dan hasil sumber daya alam yang diperdagangkan ditrassportasikan melalui laut dan sebagian besar melintas di laut Indonesia.
8. Memicu Peningkatan Aktivitas Pelabuhan
Perairan Indonesia yang merupakan jalur pelayaran internasional akan membawa dampak yang besar bagi aktivitas pelabuhan di Nusantara. Keluar masuknya kapal dalam dan luar negeri serta proses bongkar muat yang terjadi di pelabuhan akan menambah pendapatan Negara. Menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan standar pelabuhan-pelabuhan di nusantara menjadi pelabuhan bertaraf Internasional agar sesuai dengan visi Indonesia menjadi tol laut dunia.
9. Jalur Penghubung antar wilayah yang berbeda
Sebagian besar wilayah indonesia merupakan lautan dan mengandung posisi strategis baik dalam aspek pertahanan, keamanan, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Indonesia juga merupakan negara yang terletak pada persimpangan dunia, yaitu indonesia berada di antara dunia benua dan dunia samudera. Karena letaknya yang strategis ini memungkinkan indonesia penting bagi negara manapun yang hendak membangun hubungan internasional maupun regional.
10. Jalur yang Disepakati
Dalam melakukan lalu lintas maritim, tentunya ada wilayah di mana wilayah tersebut merupakan jalur yang memang di sepakati. Kesepakatan mengenai jalur ini sendiri didasari dari berbagai aspek penilaian misalnya dalam hal keamanan, navigasi, dan lain sebagainya. Indonesia sendiri merupakan jalur maritim yang telah diakui oleh banyak negara bahkan sebelum indonesia sendiri merdeka.
Salah satu contoh jalur maritim yang banyak dikenal adalah jalur sutera. Selain jalur sutera, juga ada jalur selat sunda, jalur selat lombok, jalur sulawesi. Beberapa jalur ini merupakan jalur yang selama ini telah menjadi jalur navigasi internasional. Disamping itu, selat malaka juga merupakan jalur lalulintas yang telah ada sejak sebelum Indonesia berdiri. Hal ini disebabkan karena selat malaka terletak di antara tiga negara pantai yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang merupakan selat yang sangat strategis.
11. Adanya penjagaan batas wilayah kemaritiman
Karena banyaknya pelayaran yang illegal diwilayah kemaritiman dan merugikan Negara tersebut maka penjagaan batas wilayah kemaritiman menjadi fakta kemaritiman karena setiap Negara maritim tidak ingin terjadi kerugian pada negaranya.
Salah satu bentuk keseriusan suaru negara untuk menjaga wilayah perairannya yaitu dengan menata rapi dan kokoh dalam menjaga perairannya. Hingga saat ini Indonesia memiliki 12 instansi (ditambah BAKAMLA menjadi 13), bertugas di wilayah perairan dengan tugas yang sama, serta berbagai macam aspek pendukung seperti kapal dan alat navigasinya yang tidak saling mendukung.
12. Infrastruktur yang mempengaruhi pelayaran
Karena keberadaan infrastruktur akan memungkinkan pelayanan yang lebih baik. jika pelayanannya baik maka banyak aktifitas pelayaran yang terjadi .pemerintah Indonesia masih mengabaikan pembangunan infrastruktur maritim.
Sementara bila disadari, terdapat 70 persen potensi kekayaan bangsa berada dilautan. Namun karena infrastruktur yang belum memadai telah berdampak terhadap hilangnya potensi tersebut karena dicur oleh pihak lain, seperti halnya pencurian ikan (illegal fishing) yang mencapai 3300 triliun rupiah per tahun. Selain itu, kerusakan terumbu karang, mangrove dan kekayaan alam lainnya. Masyarakat nelayan yang cenderung miskin juga sebagai bukti utama terabaikannya sektor maritim. Dari persenan jumlah masyarakat miskin terdapat 25,4 persen diantaranya adalah nelayan. Saat ini, orientasi pembangunan masil lebih cenderung pada wilayah teresterial atau menuju pedalaman/pegunungan sementara daerah pesisir atau menuju pantai jarang dilirik.
13. Adanya komite yang menangani masalah keselamatan dan keamanan pelayaran
Keselamatan maritim (maritime safety) adalah konsep yang berlaku secara internasional. Konsep ini berkaitan dengan perlindungan kehidupan dan properti melalui regulasi, manajemen dan pengembangan teknologi dari semua bentuk transportasi yang bergerak melalui wilayah perairan dimanapun itu, yang secara khusus diurus oleh badan dunia yaitu International Maritime Organization (IMO).
Rujukan Keselamatan Pelayaran Nasional Di Indonesia, pengaturan mengenai kapal sebagai alat transportasi laut telah dituangkan dalam UU No. 17/2008 tentang Pelayaran dimana disebutkan pada Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1, ayat 33 bahwa, “Kelaiklautan Kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal,manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu.
14. Terdapat ada peraturan pelayaran
Karena banyaknya Negara yang memasuki kawasan maritime Negara lain dengan illegal maka diberlakukan peraturan perlayaran sehingga tidak merugikan Negara lain.Saat ini penegakan hukum dan keamanan di lautan Indonesia memang masih tumpang-tindih (overlapping).
Hingga saat ini setidaknya ada 24 peraturan perundang-undangan yang memberikan kewenangan kepada berbagai instansi pemerintah untuk menegakkan hukum di laut. Beberapa contoh, diantaranya, UU Nomor 11 tahun 1967 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan memberikan kewenangan penegakan hukum di laut kepada Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. Kewenangan penegakan hukum di laut diberikan lagi kepada lembaga ini oleh UU Nomor 22 tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi sehingga kewenangannya menjadi cukup luas. Di sisi lain, sesuai dengan Hukum Maritim Internasional yang sudah disepakati Indonesia sejak tahun 1974 (SOLAS 1974) yang tertuang dalam Bab V Peraturan 15 Konvensi Internasional tentang Keselamatan Jiwa di Laut (SOLAS 1974) mengenai kewajiban negara penandatangan untuk membentuk organisasi Pengawal Pantai (Coast Guard) atau Pengawal Laut dan Pantai (Sea and Coast Guard). Ada sejumlah aturan main yang juga berlaku internasional yang harus dipenuhi. Salah satunya melalui admiralty court/ pengadilan. Mungkin inilah salah satu sebab, mengapa main line operator/ MLO (pelayaran besar kelas dunia) enggan sandar di pelabuhan Indonesia.
15. Terjadi kompetisi
Kompetisi memang selalu terjadi karena adanya kehausan akan kekuasaan dan kejayaan, Negara berlomba lomba memperluas wilayahnya masing masing bukan hanya itu juga didalam negeripun terjadi kompetisi.
Ego dan kompetisi kepentingan sektoral juga nampak dalam koordinasi peningkatan kemampuan pengawasan keamanan di wilayah laut, terutama antara TNI dan Polri. Salah satu contoh adalah inistiaf TNI AL untuk meminjamkan sejumlah senjata dan amunisinya terhadap Kementerian Kelautan Dan Perikanan (KKP), petugas Bea Cukai dan Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai melalui Nota Kesepakatan antara KSAL TNI Laksamana TNI dengan ketiga perwakilan instansi tersebut. Padahal, izin penggunaan senjata dan bahan peledak oleh pihak sipil merupakan kewenangan Kepolisian RI seperti diatur dalam UU Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian RI dan Surat Keputusan Kapolri No. SKEP/82/II/2004 pada tanggal 16 Februari 2004. Persoalan koordinasi dan fungsi integratif semakin menajam dengan proses transisi sistem pengawasan maritim sejak berlakunya UU Nomor 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara dan UU Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran
16. Terjadi peredaran uang
Dalam pelayaran pasti terkait dengan transaksi dan dalam transaksi tersebut melakukan pertukaran dengan cara membayar dan apabila pembayaran dilakukan maka akan terjadi peredaran uang dikalangan para pelayar tersebut.
Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk RI Masafumi Ishii mengatakan, Indonesia–Jepang sebagai sesama negara maritim perlu meningkatkan kerja sama di bidang kemaritiman. Menurutnya, pembangunan sumber daya maritim merupakan hal yang penting , khususnya dalam pembangunan pulau-pulau terluar Indonesia yang tengah digarap Jepang. dengan hal ini pasti terjadi peredaran uang antara kedua negr tersebut
17. Ada barang dan jasa yang dipertukarkan
Seperti yang kita ketahui didalam perlayaran pasti ada yang namanya transaksi jual beli dan dalam transaksi tersebut terdapat barang dan jasa yang dipertukarkanoleh karena itu adanya barang dan jasa termaksuk fakta kemaritiman.
Secara makro, sektor jasa merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) menunjukkan bahwa sektor jasa merupakan salah satu kontributor PDB yang sangat penting. Kontribusi sektor jasa dalam PDB Indonesia adalah sekitar 50% , sektor pertanian dan pertambangan hanya menyumbang sekitar 25% dari PDB sedangkan 25% sisanya adalah dari sektor manufaktur. data tersebut juga berasal dari adanya kemaritiman
18. Menggunakan Kapal laut
Seperti yang kita ketahui kemaritiman adalah suatu aktivitas pelayaran, dan dalam berlayar dilautanpasti menggunakan kaapal laut oleh karena itu kemaritiman berhubungan dengan kapal laut.
Visi kemaritiman Pemerintahan Jokowi juga harus disertai dengan kesiapan operasional ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) yang prima. Namun, kini kondisinya masih memprihantinkan karena sebagian besar operator mengoperasikan kapal-kapal tua dan bekas pakai dari luar negeri yang umurnya mencapai 25 tahun.
19. Indonesia termaksuk Negara maritime tetapi belum tepat dikatakan
Sebagai negara kepulauan, harusnya Indonesia juga disebut sebagai negara maritim. Namun sayangnya, julukan Indonesia sebagai negara maritim dipandang belum tepat. Alasan mendasar mengenai hal ini dikarenakan paradigma pembangunan di Indonesia selama beberapa dekade ini bias daratan. Akibatnya ketimpangan pembangunan antara daratan dan lautan begitu terlihat.
Salah satu permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam melakukan pembangunan adalah masalah ketimpangan, baik ketimpangan yang terjadi antar wilayah maupun didalam wilayah, khususnya antara Jawa dan Luar Jawa. Kesenjangan itu tercermin dari penyebaran sumber daya manusia, industri, perdagangan dan jasa, infrastruktur, irigasi, listrik, pendidikan dan bahkan sektor pertanian. contohnya Sampai 2011 kue pembangunan masih terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera. PDRB Jawa menyumbang sekira 57,6 persen dari total PDB dan Pulau Sumatera memberikan donasi sebesar 23,3 persen (BPS, 2012). Dengan begitu, kedua pulau itu menguasai sekira 82 persen dari PDB Indonesia.
10. Terjadi akulturasi
Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus; yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya. Berkaitan dengan hal maritim maka akulturasi ini dipicu karena dalam melakukan pelayaran pasti terjadi interaksi yang mengakibatkan adanya kontak dua budaya yang berbeda dan apabila kedua budaya ini bercampur dengan cara menikah atau semacamnya maka akan menimbulkan adanya akulturasi.
Adapun contoh kasus dari akulturasi adalah dbangunan candi. Ini sebagai wujud akulturasi antara budaya asli Indonesia dengan budaya Hindu-Budha. Selain itu diadat betawi Pakaian untuk penganti pria biasanya terdiri dari sorban, lalu ada jubah panjang serta celana panjang. Baju ini banyak dipengaruhi dengan budaya Arab. Berbeda dengan pakaian pengantin wanita yang memakai syangko atau penutup muka. Dengan baju model encim serta rok panjang, ini akan terlihat akulturasi dengan kebudayaan Cina. Yang lebih unik lagi adalah terompah atau alas kaki untuk pengantin pria dan wanita yang dipengaruhi kebudayaan Arab. Ini kita dappat lihat dari.kebiasaan dari warga tersebut.
No comments:
Post a Comment